Jum'at, 10 Desember 2010
Pukul 07.54 WIB
At My sweet home “Nalumsari, Jepara, Jawa tengah”




Cincin ini kan melingkar dalam jariku,
Menghiasi ruang hatiku,
Memadukan cinta yang kan kupersembahkan,
Untuk hamba Allah,
Yang sanggup mengatakan: “Maukah kau menjadi istriku?”

Cincin ini adalah sebuah tanda,
Bahwa ada ikatan cinta,
Antara dua insan,
Yang menyatakan,
Akan menyempurnakan separuh Din,
Anjuran Allah,
Sunnah Rasulullah,
Impian setiap hamba Allah,
Diri ini,
Dan dirinya,
Dalam lautan kalbu yang Allah ciptakan,
Karna dua hati yang akan bersatu,
Mengarungi kehidupan baru,
Memasuki dunia baru,
Surga hati yang telah berpadu,
Dalam indahnya persandingan,
Pernikahan yang abadi…

Read More
Diposting oleh Milania Az-Zahra on Kamis, 09 Desember 2010
1 komentar
categories: | edit post

Sabtu, 4 Desember 2010
Pukul 05.27 WIB
At May favorite Room “Asrama Mahasiswi Pocut Baren”




Pagi yang cerah, secerah hatiku hari ini. Setelah menyegarkan badan dengan berolah raga di sekitar halaman Asramaku yang asri nan sejuk ini, saatnya ku memulai lagi aktifitasku yang hampir rutin kulaksanakan setiap harinya. Kuambil dan kubuka tas ranselku, kukeluarkan notebook yang kian hari sering menemaniku mengisi hari-hariku yang menyenangkan ini. Kuhidupkan tombol powernya, dan saatnya kumenuliskan beberapa kalimat yang ingin kuungkapkan pagi ini. Dengan diiringi music kesayanganku yang tiap hari tak pernah ketinggalan untuk aku dengarkan, “Maher Zain”, “Vidi Aldiano”, dll, seperti biasa, music-musik beraliran nasyid yang semakin menyejukkan hati ini.

Melanjutkan…
Kamis, 9 Desember 2010
Pukul 03.29 WIB
At My sweet home “Nalumsari, Jepara, Jawa tengah”


Melanjutkan tulisanku yang sempat tertunda, mengenai kesabaran dan keikhlasan yang begitu sulit untuk dicapai oleh setiap orang. Sabar dan Ikhlas, kunci dari kepribadian kita, kualitas ibadah kita, serta menjadi tolok ukur apakah kita termasuk orang-orang yang selalu bersyukur terhadap segala sesuatu yang diberikan oleh Allah kepada kita, berupa kebahagiaan, penderitaan, kesenangan, kesedihan, anugerah, ujian, serta berbagai rahasia kehidupan yang Allah rancang untuk hamba-hamba-Nya seluruhnya.

Untuk menjadikan diri ini menjadi pribadi yang lebih sabar dan ikhlas dalam menghadapi suatu masalah tertentu rupanya bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Pasalnya, memang harus benar2-benar di hadapkan dengan permasalahan riil yang senantiasa menguji hati ini, apakah mampu untuk bersabar dan mengikhlaskan terhadap sesuatu yang manjadi pokok pikiran kita, ataukah malah justru hati ini terpancing menjadi pribadi yang grusa-grusu, emosi, tak terkendali dalam mengambil keputusan, serta tak mampu untuk mencoba mengikhlaskan sesuatu hal yang menjadi harapan dan impian kita.

Ketika permasalahan benar-benar memuncak, kita dihadapkan pada beberapa pilihan yang sulit untuk kita ambil dan kita jadikan keputusan terbaik. Terkadang kita tak mampu berfikir lebih jernih dan logis pada hal-hal tertentu, sehingga kita tak mampu mengendalikan emosi kita, dan tentunya keputusan yang kita ambil bisa berakibat tidak baik buat diri kita sendiri, bahkan orang lain yang ada di sekitar kita maupun agama kita.

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',” (QS. Al-Baqarah: 45)

“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. “ (QS. Al-Baqarah: 153)

“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali ‘Imran: 120)

“Dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS. Yunus: 105)

“Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya).” (QS. Al-Maidah: 85)

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.” (QS. An-Nisaa’: 125)

Ketika diri ini mampu untuk bersabar dan ikhlas, hati akan merasa tenteram, jiwa akan terasa damai, tanpa beban apapun, tanpa merasa tersakiti dari siapa pun, karna seluruhnya sudah menjadi rahasia Allah. Diri ini mampu memahami segala sesuatu sudah terencana dalam scenario Allah, tertulis dalam Lauhul-Mahfudz, yang dalam beberapa mampu tuk kita usahakan agar terbaik di mata kita, namun semua hanya kembali pada Allah, mana yang terbaik, hanya Allah yang tahu. Kita cukup pasrah terhadap ketentuan-Nya.

Sabar dan Ikhlas… tak mudah untuk dilakukan… Karna itu, Allah sangat mencintai orang-orang yang selalu bersabar dan berserah diri kepada-Nya…

Read More
Diposting oleh Milania Az-Zahra on
1 komentar
categories: | edit post

Bila Al Qur'an Bicara
Oleh Dedi Junaedi


"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al A'raaf <7 : 36).

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku. Dengan wudu' aku kau sentuh, dalam keadaan suci Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari. Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari.
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra.

Sekarang engkau telah dewasa... Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku... Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah... Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu. Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya.
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu. Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa. Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan. Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian. Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman. Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau..... Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau
nonton berita TV. Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia.
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah).
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi.
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu.
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu.
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku.

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja.
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu.
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan.
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku.

Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV.
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga.
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat
melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu
Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai

Jangan biarkan aku sendiri....
Dalam bisu dan sepi....

"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk duniamu, Utamakan SHOLAT dan ZAKAT
untuk akhiratmu"





Read More
Diposting oleh Milania Az-Zahra on Selasa, 07 Desember 2010
0 komentar
categories: | edit post

Yogyakarta, 2 Desember 2010
07.30 WIB
At “Grha Sabha Pramana” Universitas Gadjah Mada (UGM)




“Bismillahirrohmanirrohiim… Yaa Allah Yang Maha Mengatahui atas setiap prasangka hamba-Mu, jadikanlah hamba termasuk manusia yang selalu ta’at kepada-Mu, menjalankan perintah-Mu, dan menjauhi larangan-Mu. Jadikanlah hamba manusia yang senantiasa melabuhkan cintaku kepada-Mu dan Rasul-Mu, cinta dengan sebenar-benar cinta, tulus dari hati yang terdalam. Jadikanlah hamba termasuk manusia yang selalu bersyukur kepada-Mu atas segala yang telah Engkau berikan kepada hamba, baik senang, sedih, gembira, merana, bahagia, semua yang Engkau berikan adalah yang terbaik buat hamba-hamba-Mu di dunia… Dan, hamba pasrah terhadap apa yang Engkau tuliskan dalam takdir, entah berupa anugerah, nikmat, ujian ataupun peringatan… Karna hamba yakin itu semata-mata karna rasa cinta-Mu kepada hamba dan yang lainnya. Hamba hanya ingin menjadi manusia yang lebih baik, manusia yang selalu Istiqomah di jalan-Mu walau banyak halangan dan rintangan yang selalu menguji keimanan ini. Ikhlas diri hamba bersujud dan bersimpuh hanya kepada-Mu, karna Engkau satu-satunya tempat ku berlabuh, tempatku mengadu dan meminta. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa hamba yang sering hamba lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja, peliharalah diri ini dari segala sesuatu yang dapat menjauhkan hamba dari-Mu, jagalah diri ini dari hal-hal yang tidak Engkau ridhoi, bersihkanlan hati ini dari tiap-tiap penyakit yang dapat menjadikanku makhluk Kufur, Hina dan Sengsara di hadapan-Mu. Karna, Syurga-Mu adalah tujuan akhir hidupku. Agama-Mu adalah pengorbananku untuk mengabdikan seluruh hidupku demi menjaga kebenaran islam, agama yang benar di hadapan-Mu. Ya Allah, terakhir hamba memohon, jadikanlah hamba seorang yang mampu menjalankan setiap rangkaian ibadah yang telah Engkau wajibkan maupun yang Engkau sunnahkan. Sunnah dari separuh agama yang sangat Engkau anjurkan, tuk bisa meneladani apa yang telah Rasulullah Muhammad Sholallohu ‘Alaihi Wasallam lakukan ketika masa hidup beliau, dengan mempertistri Sayyidatina Khadijah, sayyidatina ‘Aisyah, sayyidatina Saudah, dll. Jadikanlah hamba termasuk sosok Muslimah yang bisa meneladai istri-istri Rasulullah tersebut. Hingga hamba bisa menjalankan sunnah Rasul yang memiliki nilai ibadah tinggi di hadapan-Mu. Hamba hanya ingin menjadi seorang Istri yang Sholiha untuk suamiku tercinta, ibu yang baik dan menjadi tauladan bagi anak-anakku kelak, Muslimah yang baik yang selalu menjaga diri dan kehormatan keluarga di tengah masyarakat yang beraneka ragam, serta menjadi sosok yang mampu berkontribusi untuk agama, masyarakat, bangsa dan Negara. Aamiinn…aamiiinn…Yaa Robbal ‘Aalamiin…”

“Moga Engkau mendengar do’a dan pengharapanku ini Yaa Allah…^_^”

Read More
Diposting oleh Milania Az-Zahra on Sabtu, 04 Desember 2010
0 komentar
categories: | edit post

Yogyakarta, 2 Desember 2010
07.30 WIB
At “Grha Sabha Pramana” Universitas Gadjah Mada (UGM)




“Bismillahirrohmanirrohiim… Yaa Allah Yang Maha Mengatahui atas setiap prasangka hamba-Mu, jadikanlah hamba termasuk manusia yang selalu ta’at kepada-Mu, menjalankan perintah-Mu, dan menjauhi larangan-Mu. Jadikanlah hamba manusia yang senantiasa melabuhkan cintaku kepada-Mu dan Rasul-Mu, cinta dengan sebenar-benar cinta, tulus dari hati yang terdalam. Jadikanlah hamba termasuk manusia yang selalu bersyukur kepada-Mu atas segala yang telah Engkau berikan kepada hamba, baik senang, sedih, gembira, merana, bahagia, semua yang Engkau berikan adalah yang terbaik buat hamba-hamba-Mu di dunia… Dan, hamba pasrah terhadap apa yang Engkau tuliskan dalam takdir, entah berupa anugerah, nikmat, ujian ataupun peringatan… Karna hamba yakin itu semata-mata karna rasa cinta-Mu kepada hamba dan yang lainnya. Hamba hanya ingin menjadi manusia yang lebih baik, manusia yang selalu Istiqomah di jalan-Mu walau banyak halangan dan rintangan yang selalu menguji keimanan ini. Ikhlas diri hamba bersujud dan bersimpuh hanya kepada-Mu, karna Engkau satu-satunya tempat ku berlabuh, tempatku mengadu dan meminta. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa hamba yang sering hamba lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja, peliharalah diri ini dari segala sesuatu yang dapat menjauhkan hamba dari-Mu, jagalah diri ini dari hal-hal yang tidak Engkau ridhoi, bersihkanlan hati ini dari tiap-tiap penyakit yang dapat menjadikanku makhluk Kufur, Hina dan Sengsara di hadapan-Mu. Karna, Syurga-Mu adalah tujuan akhir hidupku. Agama-Mu adalah pengorbananku untuk mengabdikan seluruh hidupku demi menjaga kebenaran islam, agama yang benar di hadapan-Mu. Ya Allah, terakhir hamba memohon, jadikanlah hamba seorang yang mampu menjalankan setiap rangkaian ibadah yang telah Engkau wajibkan maupun yang Engkau sunnahkan. Sunnah dari separuh agama yang sangat Engkau anjurkan, tuk bisa meneladani apa yang telah Rasulullah Muhammad Sholallohu ‘Alaihi Wasallam lakukan ketika masa hidup beliau, dengan mempertistri Sayyidatina Khadijah, sayyidatina ‘Aisyah, sayyidatina Saudah, dll. Jadikanlah hamba termasuk sosok Muslimah yang bisa meneladai istri-istri Rasulullah tersebut. Hingga hamba bisa menjalankan sunnah Rasul yang memiliki nilai ibadah tinggi di hadapan-Mu. Hamba hanya ingin menjadi seorang Istri yang Sholiha untuk suamiku tercinta, ibu yang baik dan menjadi tauladan bagi anak-anakku kelak, Muslimah yang baik yang selalu menjaga diri dan kehormatan keluarga di tengah masyarakat yang beraneka ragam, serta menjadi sosok yang mampu berkontribusi untuk agama, masyarakat, bangsa dan Negara. Aamiinn…aamiiinn…Yaa Robbal ‘Aalamiin…”

“Moga Engkau mendengar do’a dan pengharapanku ini Yaa Allah…^_^”

Read More
Diposting oleh Milania Az-Zahra on Jumat, 03 Desember 2010
0 komentar
categories: | edit post

Yogyakarta, 2 Desember 2010
06.15 WIB
At “Grha Sabha Pramana” Universitas Gadjah Mada (UGM)




Ya, akhirnya aku sekarang di sini. Di kota yang telah membentuk karakterku yang sesungguhnya. Kota yang bagiku adalah satu kenangan terindah bersama teman-temanku, sahabat-sahabatku tercinta yang satu persatu kini telah melanjutkan petualangan mereka demi menggapai cita-cita yang telah diimpikannya berabad-abad silam (alay mode:on… hehehe).

Dan, hingga saat ini, di pagi yang cerah ini, aku duduk bersantai, ditemani kicauan burung yang makin menyemarakkan indahnya pagi yang telah Allah ciptakan untuk seluruh makhluknya di semesta ini. Lingkungan yang begitu damai, ramah dan menyejukkan. Aku yang seorang sendiri sedang menuliskan sepatah dua patah kalimat yang ingin kuungkapkan kepada alam. Melanjutkan kalimatku yang sempat terputus beberapa hari silam. Di depan tampak kulihat beberapa karakter yang berbeda, usia yang beraneka ragam, sedang menikmati pagi yang sejuk ini, ada yang berjalan, berlari, memutari lapangan, ada yang duduk bersantai seperti yang sedang kulakukan sekarang. Sungguh indah alam ini jika kita terus mensyukurinya, menikmatinya. Dan sebuah anugerah terindah bagi seluruh makhluk yang Allah ciptakan.

Aku tak tahu, apakah ini perasaanku yang sesungguhnya atau tidak. Aku hanya pasrah kepada Allah, jika memang ini yang terbaik pasti Allah akan membukakan jalan hatiku untuk bisa mencintainya, menyayanginya dengan sepenuh hati. Kan kujadikan ia satu-satunya pendamping hidupku di dunia dan di akhirat, menjadi imam bagi keluargaku, menjadi ayah yang baik bagi anak-anakku kelak, menjadi kepala rumah tangga yang baik di tengah-tengah masyarakat yang beraneka ragam, menjadi insan beriman yang senantiasa melabuhkan cintanya hanya untuk Robb dan Rasul-Nya, menjadi manusia yang bermanfaat untuk diri, agama, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.

Dan, tiap malam aku selalu berdo’a kepada Allah, agar dibukakan pintu hatiku dan hatinya untuk senantiasa menyegerakan Sunnah Rasul yang sangat dianjurkan oleh agama kita, agama Islam ‘Rohmatan Lil ‘Alamin’, segera membina keluarga yang Sakinah, Mawaddah, War-Rohmah, serta memiliki anak-anak yang Sholih dan Sholiha.

Dan, kini, semakin ia dekat dengan hidupku, menjadikanku semakin dekat dengan Robb-Ku, menjadikanku semakin mencintai Allah dan Rasul-Nya, menjadikanku semakin mencintai keluargaku, mencintai sahabat-sahabatku, mencintai lingkungan dan alamku… mencintai semuanya… Hidupku kini semakin berwarna dan bermakna. Alhamdulillah… ^_^

“Ya Allah, jika ia memang jodohku yang terbaik dari-Mu, maka dekatkanlah… namun jika ia bukan jodoh yang terbaik dari-Mu, maka jadikanlah ia jodoh yang terbaik dari-Mu untukku… (Jodohkanlah Ya Allah…) ^_^”
:D:D

Read More
Diposting oleh Milania Az-Zahra on Kamis, 02 Desember 2010
0 komentar
categories: | edit post

Yogyakarta, 24 November 2010
At My Favorite Room “Asrama Mahasiswi Muslimah ‘Pocut Baren’”




Pagi yang cerah, secerah hatiku hari ini, kumenuliskan apa yang ingin kutulis di sini, perasaanku, kegelisahanku, kebahagiaanku, kesedihanku, kerinduanku, apa aja yang ada dalam hatiku terdalam, kuungkapkan semuanya di sini bersama laptop yang sering menemaniku akhir-akhir ini ^^, dengan diiringi lagu-lagu top hits Islami namun tetap gaul dan gak ketinggalan zaman, koleksi “Vidi Aldiano”, “Maher Zain, “Ust.Jeffry Al-Bukhori”, “Sammi Yusuf”, ‘Michael Heart=Gaza”, “Debu”…

---***---

Hmmm… bisa dikatakan aku sekarang terjangkit virus berkelakuan baik namun membahayakan, yakni sang VMJ “Virus Merah Jambu”, yang membuatku sulit memejamkan mata di kala waktu istirahatku tiba, membuatku semangat melakukan aktifitas sekarang ini, membuatkau tampak lebih ringan untuk menebarkan senyum kepada siapapun yang kutemui, membuatku lebih displin dalam menjalani hidup, membuatku tampah lebih terang dalam melihat ke depan, bahkan membuatku bertambah dekat sama Allah. VMJ-ku memang bisa dibilang ini yang keberapa kalinya setelah beberapa waktu silam sempat terjangkit hal yang sama. Namun, jika boleh jujur, VMJ-ku yang sekarang sangatlah berbeda dengan VMJ-VMJ-ku yang tlah lalu. Damai dan menyejukkan di hati serasa air embun yang membasahi tanah lapang yang gersang.

Haduuuh,, memang tidak bisa dipungkiri hati kecil kita pasti akan merasakan yang namanya “CINTA” pada sesuatu, seseorang atau setiap hal yang membuat kita terpikat. Yang kutakutkan adalah ketika VMJ-ku sekarang menjangkit sukmaku, bisa mengalahkanku dalam melabuhkan cintaku kepada Allah dan rasul-Nya, juga tanpa memperhatikan rambu-rambu yang telah digariskan oleh Sang Maha Creator, Allah Subhanahu Wata’ala… Aku hanya mampu berdo’a mudah-mudahan ini adalah sebuah petunjuk yang akupun belum tahu apa yang akan Allah berikan kepadaku. Entah nanti berupa kesedihan, atau justru kebahagiaan bagiku dan orang-orang di sekitarku. Akan kuikuti scenario yang telah Allah susun untukku, bagai air yang mengalir mengikuti arus yang telah ditakdirkan oleh sang Maha Kuasa.

Aku memang tidak bisa munafik untuk hal ini. Jujur, hatiku sedang berbunga-bunga di kala seseorang mengatakan sesuatu padaku, sesuatu yang sempat membuatku melayang sesaat. Yang pada akhirnya aku tersadar bahwa ini adalah rahasia Allah yang belum aku temukan jawabannya sekarang. Apakah ini adalah sebuah anugerah ataukah justru ujian yang sedang menimpaku, hingga aku mampu untuk melawatinya dan lulus dengan predikat “CUMLAUDE”, ijazah sesungguhnya dari Sang Maha Pencipta. Aku hanya tetap mencoba bertahan dengan prinsip ke-Imananku, tetap berpedoman pada hukum-hukum yang telah digariskan oleh Allah untuk seluruh hamba-Nya di muka bumi.

Ketika ‘ia’ datang secara tak terduga, di waktu dan tempat yang tak disangka-sangka, akupun hanya mampu menanggapinya dengan senyum bahagia bak seorang petualang yang telah menemukan teman barunya yang kan ia jadikan sahabat, walau jarak cukup jauh di mata. Memang pada awalnya aku senang dengan kehadirannya sebagai seorang teman yang mampu memberikan ku inspirasi baru, setelah sekian lamanya aku jatuh dalam keputusasaan yang berkepanjangan. Begitu santainya kita berkomunikasi, bercanda, tertawa, tak ada sedikitpun kata-kata serius yang pernah kita lontarkan. Yang ada hanya kalimat-kalimat guyon tidak jelas, serta mode penganiayaan dalam canda tawa yang semakin mewarnai komunikasi kita.

Ia terus hadir dalam setiap menit, detik yang kulalui… Ku hanya menganggap bahwa ini adalah satu langkah baru yang kan kuambil demi mengembalikan kejiwaanku yang sempat hilang tertelan ombak, jauh sekali diri ini hampir terpuruk dalam keputusasaan yang tak beralasan. Akan kujadikan ‘ia’ sebagai sosok Mario Teguh yang kedua untuk terus memberikan cahayanya kepadaku, cahaya yang mampu memotivasiku untuk terus optimis melihat berjuta-juta impian yang bisa aku raih nantinya. Aku tak memandang ‘ia’ sebagai “special someone” yang tiba-tiba hadir dan mengisi hatiku yang sempat kosong bertahun-tahun lamanya. Tidak untuk itu. Karna memang itu kali pertama aku merasa lebih baik dari sebelumnya, sehingga kuputuskan untuk segera kembali ke kota yang sempat menjadikanku dari sosok “Misca” menjadi seorang “Fitri” (mode kecanduan sinetron:on) secara tiba-tiba muncul dalam benakku, dan saat itu juga aku segera memutuskan untuk segera meluncur ke kota yang asri ini. Aku rindu Jogja, kota yang memang membuat hatiku semakin nyaman jika aku tengah menikmati keindahannya yang sangat cultural dan unik dibandingkan dengan kota-kota lain di sekitarnya. Adatnya yang sangat kental, budayanya yang sangat santun serta masyarakat yang begitu ramah, membuat setiap siapapun pasti akan merasakan kenyamanan dan kesejukan jika datang dan tinggal di sini.

(Bersambung…)

Read More
Diposting oleh Milania Az-Zahra on
0 komentar
categories: | edit post

About Me

Foto saya
I'm a simple woman... ^_^

Recent Post

Recent Comments

Guestbook (Cuap-cuap)


ShoutMix chat widget